1/10/2023

Baju Adat Sumatra

BAJU ADAT SUMATRA 

    Materi kali ini akan  di bagi menjadi beberapa pulau agar pembaca lebih mudah yaitu Pulau SumatraPulau JawaPulau KalimantanPulau SulawesiPulau PapuaPulau Nusa Tenggara, Bali dan MalukuKali ini akan merangkumkan salah satu bab pada pelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) yaitu Baju Adat yang ada di 38 provinsi di Indonesia khususnya dari pulau Sulawesi, baju adat ini biasanya dipakai saat acara tertentu saja seperti pernikahan atau acara adat.

1. Baju Adat Aceh


Baju Adat Aceh

    Untuk yang pertama kita mulai dari ujung utara pulau Sumatera yaitu Nanggroe Aceh Darusalam sering di sebut Serambi Mekah  memiliki pakaian adat yang di pakai dalam acara pernikahan atau acara adat tertentu. Baju adat aceh di pengaruhi oleh Islam dengan ciri khas tampilan yang serba tertutup. Ada dua jenis pakaian adat milik Aceh.

    Pakaian adat untuk laki-laki di sebut Linto Baro di bagi beberapa bagian. Bagian atas memakai penutup kepala (mahkota) di sebut meukotop. Bagian tengah berupa meukasah berbentuk baju kerah berwarna hitam sebagai simbol kebesaran Aceh. Bagian bawah berupa kain panjang hitam di buat dari kain hitam yang di tenun.

    Pakaian untuk perempuan di sebut Dato Baro berbentuk baju kurung yang tertutup dan sedikit longgar untuk menutupi lekuk tubuh, baju adat ini di pengaruhi oleh tiga budaya yaitu Melayu, Cina dan Arab.


2. Baju Adat Sumatra Utara

    Selanjunya provinsi Sumatera Utara di provinsi ini terdapat tiga suku besar yaitu Batak, Nias dan Melayu. Jadi akan kita bahas baju adat dari tiga suku penghuni Sumatera Utara ini:


Baju Adat Sumatera Utara

    Yang pertama dari suku Batak di sebut dengan Ulos dipakai oleh semua sub suku Batak mulai dari Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandaling, Batak Simalungun, Batak Pakpak dan Batak Angkola) mungkin yang membedakan mepunyai ciri khas tersendiri.


Baju Adat Sumatera Utara

    Yang kedua yaitu suku Nias mempunyai dua pakaian adat untuk laki-laki disebut Oholu berbrntuk rompi cokelat atau hitam dengan ornamen kuning, merah, hitam. Untuk perempuan disebut Baru Ladari berupa selembar kain yangf melilit pinggang di padukan dengan baju berwarna merah, kuning dan aksesoris anting serta mahkota.


Baju Adat Sumatera Utara

    Yang ketiga dari suku Melayu pakaian laki-laki di sebut Teluk Belanga berbentuk baju berkerah Kocak Musang di padukan dengan atribut Tengkulok atau penutup kepala dari kain Songket.


3. Baju Adat Sumatra Selatan


Baju Adat Sumatera Selatan

    Selanjutnya yaitu Sumatera Selatan mempunyai dua jenis baju adat yaitu Aesan Gede dan Pak Sangkong.

    Untuk Aesan gede pakaian adat perempuan berbentuk baju kurungberwarna merah di padukan dengan kain songket lepus bersulam emas di lengkapi dengan aksesoris penutp dada,perhiasan dan Mahkota. Sedangka untuk laki-laki berupa jubah bermotif bunga emas dengan celana dan kain songket yang di padukan dengan songkok emas sebagai penghias kepala.

    Untuk Pak Songkong sebenarnya memiliki kemiripan dengan busan Aesan Gede yang membedakan hanya atributnya. Pakaian pria memakai Songket Lepus emas dengan jubah motif bunga emas di padukan celana serta hiasan kepala Songkok emas. Sedangkan untuk pakaian wanita baju berwarna kuning dan merah bermotif bintang emas dipadukan dengan mahkota Pak Songkong, penutup dada serta kain Songket bersulam emas.


4. Baju Adat Sumatra Barat


Baju Adat Sumatera Barat

    Provinsi selanjutnya yaitu Sumatera Barat untuk pakaian yang akan di bahas ada dua jenis yang biasanya di pakai untuk acara adat tertentu. 

    Untuk laki-laki memakai pakaian penghulu atau dalam arti pakaian pemangku adat, pakaian ini terdiri dari baju atas memakai Teluk Belanga yang terbuat dari kain Beludhu halus di dominasi warna hitam di lengkapi dengan aksesoris penutup kepala yang disebut Deta, dan tongkat atau sesamping. 

    Untuk pakaian perempuan memakai baju Batabua berbentuk baju kurung dengan motif yang di sesuaikan oelh pemakaianya. Untuk warna baju kebanyakan memakai warna merah, biru, lembayung, atau hitam di padukan dengan taburan benang emas pada bajunya.


5. Baju Adat Bengkulu

    Di provinsi ini terdapat beberapa suku penghuni Bengkulu diantaranya yaitu suku Melayu, Muko-Muko, Rejang Lebong dan lain-lain. Terdapat macam-macam jenis pakaian adat dari masing-masing suku tersebut. 


Baju Adat Bengkulu

    Yang pertama dari suku Melayu yang kental akan nuansa islaminya disini untuk laki-lakinya memakai jas hitam dengan kemeja lengan panjang warna putih terbuat dari kain bedompak atau sulaman benang emas, di padukan dengan aksesoris sapu tangan segitiga yang terdapat pada saku baju depan, seuntai rantai emas, bunga dada dan sepatu lokak atau sepatu tidak bertali. Untuk perempuanya memakai baju kuning Beludu bertabur di padukan dengan kebaya pendek atau panjang terbuat dari kain sutra bertabur. Memakai kain lecap benang, kain glamor sebagai aksesorisnya dan di padukan dengan singal atau mahkota pada area kepala. 

    Yang kedua dari suku Rejang Lebong untuk laki-laki memakai baju kemeja putih dan jas di padukan dengan aksesoris saku berantai emas, selendang bersulam emas dan destar terbuat dari kain songket. Untuk pakaian perempuan memakai tepung dan kembang, baju bertabur serta kain sulam di lengkapi dengan sandal hitam dan aksesoris seperti kalung, pending dan gelang keroncong. 


Baju Adat Bengkulu

    Yang ketiga yaitu dari suku Muko-Muko untuk laki-laki memaki baju bertabur berwarna merah memilki hiasan manik-manik bunga matahari serta bagian bawah berenda, celana dan kain songket. Sedangkan wanita memakai baju bertabur berwarna merah memilki hiasan manik-manik bunga matahari serta bagian bawah berenda dan rok dari kain songket.


6. Baju Adat Riau


Baju Adat Riau

    Untuk provinsi selanjutnya yaitu Riau, untuk laki-laki memakai baju Cekak Musang baju ini hampir mirip dengan Teluk Belanga. Model baju berkerah dengan warana bermacam-macam sesuai selera pemakainya, tidak bermotif cenderung polos di padukan dengan celana panjang dan memakai kopiah sebagai penutup kepala. 

    Sedangkan untuk pakaian perempuan memakai baju kurung berlengan panjang, model baju longgar bermotif bunga. Bahan baju bermacam-macam tergantung pemakainya dan tidak memakai bahan yang tipis serta tembus pandang. Pemilihan warnanya pun berbeda-beda untuk anak muda cenderung meamakai warna mencolok sedangkan untuk orang tua memakai warna biasa. Untuk aksesoris baiasanya memakai tudung kepala sebagai penutup kepala.


7. Baju Adat Kepulauan Riau 


Baju Adat Kepulauan Riau

image by Wan Leonard post to Flickr  

    Provinsi selanjutnya yaitu Kepulauan Riau untuk pakaian laki-laki memakai baju Teluk Belanga dipadukan dengan celana panjang dan kain sarung yang di balutkan pada pinggang sampai sebatas lutut. Untuk baju Teluk Belanga kebanyakan berwarna polos tanpa motif, pada bagian atas memakai aksesoris peci atau songkok sebagai penutup kepala yang terbuat dari kain Songket. Pakaian ini di pakai kaum laki-laki hanya saat ad acara adat dan kenduri. 

    Sedangkan untuk perempuan memakai kebaya Labuh yang berbentuk baju kurung sedikit longgar. Baju ini di pengaruhi oleh budaya Melayu sehingga model bajunya hampir sama dengan kebaya yang membedakan hanya pada ukuranya lebih panjang sampai kebawah lutut. Untuk aksesoris pelelengkapnya di sesuaikan oleh si pemakai.


8 Baju Adat Jambi


Baju Adat Jambi

    Provinsi selanjutnya Jambi, di provinsi ini kental akan buday Melayu. Untuk pakaian adat laki-laki memakai Baju Kurung Tanggung yang terbuat dari kain Beludru di dominasi warna merah bersulam emas dan bermotif bunga tabur atau bunga berantai. Bentuk pada bagian lengan yaitu panjang sampai bawah siku, unruk bagian bawah memakai celana panjang berbahan kain Beludru bersulam emas. Pada aksesoris memakai sarung Songket sebagai ikat pinggang, terdapat keris yang di selipkan pada pinggang, bagian atas memakai Lacak sebagai penutup kepala sedangkan bagian alas kaki sandal selop berbahan kain Beludru. 

    Untuk kaum perempuan hampir sama pakaianya dengan lelaki memakai Baju Kurung Tanggung, yang membedakan hanya pelengkapnya seperti terdapat hiasan emas pada bajunya, penutup kepala memakai mahkota yang terbuat dari kain Beludru di tambah dengan lempengan tembaga berbentuk duri pandan. Untuk aksesori meamakai anting, kalung, cincin, gelang serta ikat pinggang dari lempengan tembaga. Bagian bawah alas kaki memakai selop dan terdapat gelang Naga Betapo pada pergelangan kaki.


9. Baju Adat Lampung


Baju Adat Lampung

    Untuk provinsi selanjutnya yaitu Lampung untuk pakaian laki-laki memakai baju lengan panjang warna putih dengan bawahan memakai celana panjang warna hitam di padukan dengan dengan Sarung Tumpal pada luar celana. Sarung Tumpal inidibuat dengan car di tenun menggunakan benang emas, untuk aksesoris bagian atas memakai kopiah emas, kalung pada bagian bawah meamakai perhiasan yang di pasang pada bagian pinggang, dada, serta lengan. Untuk bagian bawah menggunakan selop atau sepatu tergantung selera pemakai.

    Sedangkan pakaian untuk perempuan menggunakan Selapai baju tanpa lengan di hiasi Bebe berbentuk bunga teratai terbuat dari sulaman benang satin. Di padukan dengan Katu Tipis Dewa Sano Rumpar Ringgit yang terbuat dari kain tipis Jung Jarat. Untuk aksesorisnya memakai Siger atau mahkota sebagai penutup kepala, centing Seraja Bulan Subang emas sebagai hiasan telinga, terdapat perhiasan juga pada bagian dada, leher, pinggang, dan lengan. Untuk alas kaki menyesuaikan penggunanya.


10. Baju Adat Bangka Belitung


Baju Adat Bangka Belitung

      Bangka Belitung untuk pakaian adatnya banyak di pengaruhi oleh dua budaya yaitu Arab dan Tionghoa. Untuk laki-laki memakai jubah Arab berwarna merah tua dengan celana panjang warna merah tua. Bagian bawah alas kaki memakai sandal Arab atau selop, dan untuk aksesoris memakai selendang atau selempang pada bagian bahu kanan dan bagia atas memakai penutup kepala. 

      Sedangkan untuk kaum perempuan yaitu memakai baju Seting yang berbentuk baju kurung di hiasi manik-manik keemasan, baju ini terbuat dari kain sutera atau beludru. Untuk aksesoris memakai ikat pinggang, kalung serta hiasan pada bagian bahu. yang salanjutnya kain Cual atau kain Lasem atau kain Besusur yang terbuat dari polyster, sutera, katun, serat kayu dan benang emas 18 karat. Memiliki 2 motif yang pertama motif Pengantin Berkecak ( corak penuh ) , yang kedua motif Jande Berkecak ( motif ruang kosong ). Untuk pemakaian kain ini biasanya di pakai sebagai bawahan di padukan dengan baju adat lainya.


Dengan banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, kita dapat melihat betapa keragaman budaya dan adat istiadat yang dimilikinya. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang patut kita banggakan dan harus kita jaga. Dalam hal ini, kita sebagai generasi muda harus mampu memahami dan menghormati perbedaan yang ada serta membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Mari kita jadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan bangga dengan keragaman budaya dan suku bangsanya.