2/13/2023

Baju Adat Kalimantan

BAJU ADAT KALIMANTAN    

    Materi kali ini akan  di bagi menjadi beberapa pulau agar pembaca lebih mudah yaitu Pulau SumatraPulau JawaPulau KalimantanPulau SulawesiPulau PapuaPulau Nusa Tenggara, Bali dan MalukuKali ini akan merangkumkan salah satu bab pada pelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) yaitu Baju Adat yang ada di 38 provinsi di Indonesia khususnya dari pulau Sulawesi, baju adat ini biasanya dipakai saat acara tertentu saja seperti pernikahan atau acara adat.

1. Baju Adat Kalimantan Barat


Baju Adat Kalimantan Barat

    Untuk provinsi pertama yaitu Kalimantan Barat yang di huni oleh salah satu suku asli pulau Kalimantan yaitu suku Dayak. Untuk baju laki-laki di sebut King Baba berbentuk baju atasan tanpa lengan seperti rompi, bahan baju ihi terbuat dari kayu Ampuro atau kayu Kapuo yang di olah secara tradisional khas suku Dayak dengan melalui beberapa proses yang panjang. Memiliki corak khas Dayak yaitu burung Enggang di lengkapi dengan manik-manik, untuk aksesoris pendukung memakai ikat kepala berhiaskan bulu burung Enggang dan membawa senjata khas Dayak yaitu Mandau.
    Sedangkan kaum perempuan memakai baju yang di sebut King Bibinge, bahan motif dan bentuknya hampir sama seperti baju laki-laki hanya saja lebih panjang dan tertutup, memakai tambahan kain penutup pada bagian dada. Untuk bagian bawah memakai rok bawahan serta Stagen yang berfungsi untuk mengencangkan bagian pinggang. Aksesoris yang di pakai yaitu gelang ( jarat tangan ), kalung yang terbuat dari tulang atau akar pohon. untuk bagian atas memakai ikat kepala berbentuk segitiga berhiaskan bulu burung Enggang.

2. Baju Adat Kalimantan Timur


Baju Adat Kalimantan Timur

    Baju adat Kalimantan Timur adalah busana tradisional yang memiliki pengaruh kuat dari budaya Tiongkok. Busana ini terdiri dari baju laki-laki berbentuk lengan panjang dengan kancing di sebelah kanan dan bawahan berupa celana panjang. Selain itu, penggunaan kopiah sebagai penutup kepala juga menjadi bagian penting dari baju adat Kalimantan Timur.

    Untuk perempuan, baju lengan panjang dengan kancing di sebelah kiri menjadi pilihan utama. Bawahan terdiri dari rok kurung panjang, yang juga merupakan bagian dari busana adat Kalimantan Timur. Bagian atas kepala bisa menggunakan penutup kepala yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan. Meskipun berakar dari budaya Tiongkok, baju adat Kalimantan Timur memiliki sentuhan lokal yang kental, terutama pada penggunaan warna dan corak. Model semi casual menjadi ciri khas baju adat Kalimantan Timur, sehingga sering digunakan pada acara-acara formal dan non-formal.

3. Baju Adat Kalimantan Selatan


Baju Adat Kalimantan Selatan

    Salah satu baju adat yang populer di Kalimantan Selatan adalah Banjar Baamur. Banjar Baamur merupakan baju adat yang merupakan perpaduan antara Jawa dan Hindu. Baju ini sangat identik dengan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Baju adat Banjar Baamur ini terdiri dari pakaian untuk pria dan wanita. Untuk pria, baju adat Banjar Baamur terdiri dari kemeja lengan panjang yang terdapat hiasan renda pada bagian dada. Terkadang pria juga memakai jas tanpa kancing untuk menambah kesan elegan. Bagian bawah pria memakai celana panjang yang dilengkapi dengan kain pada pinggang bermotif halilipan. Sedangkan aksesoris penutup kepala yang digunakan oleh pria disebut Laung Tajak Siak.

    Sedangkan untuk wanita, baju adat Banjar Baamur terdiri dari baju poko berlengan panjang yang dihiasi dengan manik berbentuk rumbai. Kain yang digunakan untuk baju poko ini biasanya terbuat dari bahan yang halus dan lembut sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Bagian bawah wanita biasanya memakai kain batik atau sarung dengan corak yang berbeda-beda tergantung pada selera penggunanya.


4. Baju Adat Kalimantan Tengah

Baju Adat Kalimantan Tengah

    Suku Dayak Ngaju adalah salah satu suku asli yang mendiami Kalimantan Tengah. Mereka memiliki budaya yang kaya dan unik, termasuk dalam hal pakaian tradisional. Salah satu baju tradisional yang sering dipakai oleh suku Dayak Ngaju adalah sangkarut atau basulau. Sangkarut atau basulau adalah jenis baju yang terbuat dari serat nyamu yang dirajut dan dibentuk seperti rompi. Baju ini dilapisi dengan sulau atau cangkang kerang yang membuatnya terlihat unik dan khas. Biasanya, sangkarut atau basulau dipakai oleh suku Dayak Ngaju ketika berperang.

    Menurut kepercayaan suku Dayak Ngaju, sangkarut atau basulau memiliki kekuatan magis yang membuat pemakainya kebal terhadap senjata tajam dan api. Kepercayaan ini mungkin didasarkan pada pengamatan bahwa sulau atau cangkang kerang memiliki ketahanan yang tinggi terhadap benda tajam dan panas. Meskipun penggunaan sangkarut atau basulau sudah semakin jarang, namun beberapa orang dari suku Dayak Ngaju masih mempertahankan tradisi ini sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya nenek moyang mereka.

5. Baju Adat Kalimantan Utara

Baju Adat Kalimantan Utara

    Baju adat dari Kalimantan Utara yang dihuni oleh suku Dayak Kenyak memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Terdapat dua jenis pakaian yang digunakan, yaitu untuk laki-laki dan perempuan.Untuk baju adat laki-laki, bentuknya berupa rompi yang terbuat dari bahan beludru berwarna hitam. Bagian bawahnya bisa memakai celana dalam hitam yang disebut avet atau celana berpotongan pendek. Selain itu, bagian depan dan belakang akan ditutupi kain panjang yang disebut tabit. Kain ini digunakan untuk menutupi bagian intim yang seharusnya tidak terlihat.

    Sedangkan untuk kaum wanita, baju adat disebut Ta'a. Bagian atasnya berupa rompi yang dihiasi dengan rumbai dan manik-manik berwarna terang. Rompi ini dipadukan dengan pakaian berwarna hitam. Bagian bawahnya menggunakan rok dengan bahan dan warna yang sama dengan bagian atas. Dengan keunikan dan makna yang dimilikinya, baju adat dari Kalimantan Utara yang dihuni oleh suku Dayak Kenyak menjadi salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya. Diharapkan generasi muda dapat terus melestarikan dan mengenakan baju adat ini sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang dan warisan budaya yang ditinggalkannya.

    Dengan banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, kita dapat melihat betapa keragaman budaya dan adat istiadat yang dimilikinya. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang patut kita banggakan dan harus kita jaga. Dalam hal ini, kita sebagai generasi muda harus mampu memahami dan menghormati perbedaan yang ada serta membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Mari kita jadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan bangga dengan keragaman budaya dan suku bangsanya.